Jerami Padi, Alternatif Pakan Bebek Murah

pakan bebek

Itik pada saat ini sudah cukup populer bagi masyarakat Cilacap. Tidak hanya telurnya yang dirasa cukup lezat, kini daging itik pun sangat populer di masyarakat sebagai kuliner pilihan dengan cita rasa yang diminati banyak orang. Namun, meningkatnya permintaan telur dan daging itik belum diimbangi dengan peningkatan produksi. Adapun kendala klise yang masih terus dihadapi oleh peternak itik adalah tingginya harga pakan. Harga pakan memegang porsi 60 – 70 % dari total biaya produksi yang menjadikan usaha ini labil dan beresiko tinggi.

Salah satu upaya dalam rangka penghematan biaya produksi adalah dengan menekan biaya pakan sekecil mungkin tanpa mengurangi kualitas. Kini peternak itik tidak perlu khawatir, karena ada cara mudah dan hemat sebagai alternatif pilihan untuk ransum ternak itik anda. Peternak itik dapat memanfaatkan jerami / sekam padi sisa panen yang pada saat ini ketersediaannya masih sangat melimpah ruah.

Dalam keadaan kering, jerami padi mengandung sedikit protein, lemak, dan pati serta mengandung serat kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk dapat dicerna dan dikonsumsi lezat oleh ternak, jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme, lignilitik, proteolitik, amilolitik, selulitik, lipotik, dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasikan jerami, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.

Setelah proses fermentasi, kadar protein kasar jerami meningkat dari 4,23 % menjadi 8,14 % diikuti dengan penurunan kadar serat kasar. (Syamsu.2006) Penggunaan starter mikroba menurunkan kadar dinding sel (NDL) jerami padi dari 73,41 % menjadi 66,14 %. Dengan demikian dapat diduga bahwa selama fermentasi terjadi pemutusan ikatan lignoselulosa dan hemiselulosa, sehingga selulosa dan lignin dapat terlepas dari ikatan tersebut oleh enzim lignase. Fenomena ini terlihat dengan menurunnya kandungan selulosa dan lignin jerami padi yang difermentasi. Hasil fermentasi jerami pun berbau harum, sehingga disukai ternak.

Selama ini pemanfaatan fermentasi jerami baru sebatas untuk pakan ternak ruminansia seperti sapi dan kambing. Kini peternak itik dapat mencoba pemberian pakan tersebut untuk itik. Bapak Mahori merupakan salah satu peternak itik dari Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap yang telah berani mencoba inovasi pemberian pakan berupa fermentasi jerami untuk ternak itiknya. Semula ia merasa ragu untuk beternak itik, namun atas bimbingan dan dukungan dari PPL setempat semangatnya terpacu untuk mencoba hal baru tersebut. Diakuinya bahwa pertumbuhan itik yang dipeliharanya sangat baik dan tidak terganggu serta memberikan hasil yang memuaskan. Biaya pakan yang semula tinggi kini bisa ditekan 25 – 30 %

Cara Pembuatan Fermentasi Jerami

Alat dan Bahan:

– Tempat penyimpanan pakan

– Plastik/terpal

– Ember

– Jerami padi 1 ton kadar air 70% – Urea 6 Kg

– Starbio 3 – 6 Kg

Cara Pembuatan:

1. Campur urea dan starbio dalam ember

2. Jerami dihamparkan dengan ukuran panjang 2,5 lebar 1,5 m dan ketebalan 20 – 30 cm

3. Campuran urea dan starbio disebarkan di atasnya tipis-tipis secara merata

4. Buat lapisan jerami lagi di atasnya, ketebalan sama 20 – 30 cm

5. Campuran urea dan starbio disebarkan lagi di atasnya

6. Ulangi lagi sampai adonan habis

7. Tutup dengan terpal ± 3 minggu

8. Jika sudah jadi simpan di tempat penyimpanan pakan

Tanda-tanda berhasil:

1. Warna kecoklatan

2. Jika dipegang remah

3. Bau harum caramel

Biaya pembuatan fermentasi jerami:

1 Ton jerami oleh 2 OHK = 60.000

6 Kg urea = 30.000

3 – 6 Kg starbio = 60.000

Rp 150.000

Fermentasi jerami digunakan sebagai pengurang porsi dedak atau bahan lain seperti nasi aking dan jagung. Penggunaan bahan tersebut dapat ditekan hingga 50%. Fermentasi jerami dapat diberikan untuk itik dara (umur 3 – 20 minggu) dan itik dewasa (umur >21 minggu). Pemberian pakan 3X sehari yaitu pagi, siang, dan malam setelah petang. Untuk anak itik (umur 0 – 3 minggu) pakan masih berupa konsentrat.

Alternatif Ransum itik

Alt Ransum biasa di masyarakat Ransum dg ferm. jerami

1 Dedak 3 bagian

Konsentrat 1 bagian Dedak 1,5 bagian

Ferm.jerami 1,5 bagian

Konsentrat 1 bagian 2 Dedak 2 bagian

Jagung 2 bagian Konsentrat 1 bagian Dedak 1 bagian Jagung 1 bagian

Ferm.jerami 2 bagian

Konsentrat 1 bagian

3 Dedak 2 bagian

Nasi kering 2 bagian

Konsentrat 1 bagian

Dedak 1 bagian

Nasi kering 1 bagian

Ferm.jerami 2 bagian

Konsentrat 1 bagian

Perbandingan harga ransum biasa dengan fermentasi jerami (contoh untuk itik dewasa jumlah 10 Kg/100 ekor/hari)

Pakan alternatif biasa:

– Dedak 4 Kg Rp 10.000

– Nasi Kering 4 Kg Rp 10.000

– Konsentrat 2 Kg Rp 14.000 Rp 34.000

Pakan alternatif dengan fermentasi jerami:

– Dedak 2 Kg Rp 5.000

– Nasi Kering 2 Kg Rp 5.000

– Ferm. Jerami 4 Kg Rp 600

– Konsentrat 2 Kg Rp 14.000 Rp 24.600

Dapat dilihat bahwa kebutuhan biaya untuk pakan dengan menggunakan fermentasi jerami menjadi lebih murah dari pada ransum alternatif yang biasa. Biaya pakan bisa ditekan hingga lebih dari 30%.

ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN ITIK 500 EKOR (Umur 0 – 60 HARI)

Komponen Jumlah Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Investasi

Kandang (buah) 2 350.000 700.000

Tempat Pakan (buah) 10 20.000 200.000

Tempat minum (buah) 10 10.000 100.000

Total investasi 1.000.000

Penyusutan kandang dan alat (10%) 100.000

Biaya Usaha Biaya tetap Sewa tanah (m²) 50 2000 100.000

Pembelian DOD 500 7000 3.500.000

Penyusutan kandang dan alat 10% 1 100.000 100.000

Total biaya tetap 3.700.000

Biaya Variabel Pakan per hari/ekor 60hr 190/ekor 5.700.000

Obat dan Vitamin (bulan) 2 50.000 100.000

Air, listrik (bulan) 2 10.000 20.000

Tenaga orang kerja 1 300.000 300.000

Total biaya variabel 6.120.000

Total Biaya 9.820.000

Penjualan itikdewasa 480 27.000 12.960.000

Keuntungan 3.140.000

Sumber : Peternak itik Kroya

Dari hasil analisa usaha tani di atas, dapat dilihat bahwa usaha pembesaran itik dengan memanfaatkan pakan dari fermentasi jerami dapat menjadi peluang usaha untuk menambah income keluarga. Terlebih apabila tempat dan tenaga kerja dilakukan sendiri maka keuntungan akan lebih tinggi.. Peran penyuluh dalam pelaksanaan usaha sangatlah dibutuhkan para peternak, yaitu dalam pengawalan teknologi di lapangan. Oleh karena itu kami sebagai penyuluh selalu siap memandu.

(sumber: epetani.deptan.go.id)